Senin, 15 Juli 2013

Vaginistis : bahaya atau tidak ?

Artikel
Vaginitis: bahaya atau tidak?
 
Vaginitis (radang vagina) memang tidak sepopuler kanker serviks, kanker payudara, endometriosis, atau mioma. Tetapi penyakit ini tidak bisa disepelekan karena bisa menjadi pengantar dari penyakit-penyakit lain yang lebih serius. Vaginitis meski umumnya disertai dengan gejala tetapi dapat juga bersifat asimtomatik (tanpa gejala).
Gejala umum vaginitis:
  1. Iritasi dan / atau gatal-gatal dan nyeri pada daerah kelamin
  2. Peradangan (iritasi, kemerahan, dan pembengkakan yang disebabkan oleh adanya sel-sel imun yang berlebihan reaksinya) pada labia majora, labia minora, atau daerah perineum
  3. Cairan vagina yang berlebih
  4. Vagina berbau tidak sedap (busuk)
  5. Nyeri/iritasi saat berhubungan seksual
     Penyebab umum vaginitis:
  1. Bakteri vaginosis ,terjadi karena pertumbuhan berlebihan salah satu dari beberapa organisme yang ada dalam vagina (umumnya karena bakteri Gardnerella vaginalis). Normalnya jumlah bakteri 'baik' (lactobacillus) melebihi bakteri bakteri 'buruk' (anaerob) dalam vagina. Wanita yang berganti-ganti pasangan, serta wanita yang menggunakan alat kontrasepsi (IUD) memiliki risiko lebih tinggi terkena vaginosis bakteri.
  2. Infeksi jamur, terjadi ketika lingkungan yang normal dalam vagina mengalami beberapa perubahan yang memicu pertumbuhan berlebihan dari jamur, terutama Candida albicans,C tropicalis, dan C glabrata . Infeksi karena jamur juga dapat terjadi karena konsumsi obat-obatan misalnya golongan antibiotik dan steroid; perempuan dengan penyakit diabetes yang tidak terkontrol; perubahan hormonal karena kehamilan, penggunaan pil KB atau mendekati masa menopause.
  3. Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual umum yang disebabkan oleh parasit, dan biasa disebut Trichomonas vaginalis. Organisme ini menyebar selama hubungan seksual dengan seseorang yang sudah memiliki infeksi. Trikomoniasis biasanya menginfeksi vagina pada wanita dan sering tidak menggejala.
  4. Infeksi lain disebabkan oleh: chlamydia, mycoplasma hominis, herpes simpleks, campylobacter
  5. Penggunaan benda asing yang tidak higienis seperti tampon (pembalut), kondom, sisa tissue
  6. Semprotan vagina, douche, sabun wangi, deterjen wangi dan produk spermisida dapat menyebabkan reaksi alergi atau mengiritasi jaringan vulva dan vagina.
Bakteri vaginosis menyumbang 40-50% kasus vaginitis, kandidiasis vagina 20-25%, dan trikomoniasis, 15-20%. Seorang wanita mungkin memiliki kombinasi dari infeksi vagina pada satu waktu. Studi terakhir menunjukkan, bahayanya vaginitis pada wanita hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur, infeksi post partum (pasca melahirkan), penyakit radang panggul dan infertilitas.
Untuk saat ini, vaginitis dapat diobati yaitu dengan diberikan antibiotik/antijamur/anti virus sesuai dengan penyebabnya. Kebersihan vagina tetap menjadi nomor satu dalam perawatan keseharian. Hindari sumber/penyebab/pemicu vaginitis, diantaranya : tidak menggunakan vaginal douche (pembersih vagina menggunakan alat) atau sabun wangi atau alat atau senyawa kimia lain yang bisa mengiritasi vagina. Hindari membersihkan vagina dengan tissue karena tissue menggunakan pemutih. Pakailah pantyliner atau pembalut yang benar-benar higienis dan dari bahan baku bermutu tinggi, tanpa bahan daur ulang (bebas pemutih) yang dapat menyebabkan iritasi dan keputihan. Jika sudah terlanjur terkena vaginitis, tetaplah berobat ke dokter.

Untuk itu Kami menghadirkan NATESH, satu-satunya pembalut & pantyliner non dioksin (bebas pemutih) yang mengandung NANO SILVER. Nano Silver adalah senyawa antibiotik alami yang memiliki daya bunuh cepat penggunaan oral maupun topikal. Ukurannya yang lebih kecil dari jamur, bakteri bahkan virus membuat daya kerjanya sangat baik. NATESH juga mengandung FIR dan herbal-herbal yang baik untuk kesehatan vagina. 

Hentikan Penggunaan Pembalut Biasa Sekarang Juga!

Hanya Gunakan Pembalut yg Sehat !

Sumber : detik health, wikipedia
-->

Jumat, 12 Juli 2013

Pembalut Natesh Sanitary Pads & Pantyliner

Anda mengalami Keputihan? Jangan sepelekan, Waspadalah..!!!
Apakah Pembalut dan Pantyliner yang ada pilih saat ini sudah tepat?? Apakah pembalut & pantyliner tersebut bebas daur ulang dan bebas DIOKSIN?
Jangan pernah ambil resiko ya Ladies, pilihlah pembalut yang tepat untuk kesehatan organ kewanitaan kita. 

Hentikan Penggunaan Pembalut Biasa Sekarang Juga!

Hanya Gunakan Pembalut yg Sehat !



Keunggulan Natesh Sanitary Pads & Pantyliner dibanding pembalut lain:
  • Bebas Dioksin
  • Nano Silver
  • Magnet
  • Anion ( 7200 pcs/cm3 - tertinggi saat ini )
  • FIR ( Fir Infra Red )
  • Herbal menthol yang sangat menyejukkan
  • Sangat Tipis
  • Daya serap tinggi, 3-5x dari pembalut biasa
  • Kemasan satuan/individual wrap, higienis, praktis, dan pembungkus mudah terurai secara alami (Biodegradable)
Daftar Harga Reguler Natesh Sanitary Pads & Pantyliner:
* Pantyliner 1 Pack Rp. 30.000
* Day          1 Pack Rp. 35.000
* Night        1 Pack Rp. 40.000

Disc 15% setiap pembelian 1 Set Natesh (Pantyliner,Day,Night) Rp. 90.000

Promo terbaru, beli 3 GRATIS 1 All Natesh, buruaann lebih murah lhoo..!!

* Pantyliner /4pack  Rp. 90.000
* Day /4pack            Rp. 105.000
* Night /4pack          Rp. 120.000
* 4 Set Natesh          Rp. 300.000

Kalau mau lebih MURAH!!! Klik Disini



Untuk pemesanan silahkan SMS ke :  0856 6978 0147 / 0856 208 6776

Terima Kasih atas kepercayaan Anda,

  Best Regard

 

  Dwi Lestari




Selasa, 02 Juli 2013

4 Tips Merawat Daerah Vagina


Pada prinsipnya merawat daerah vagina tidak jauh berbeda dengan cara merawat kebersihan diri tubuh lainnya. Namun karena posisi dan letak Miss V yang selalu tertutup, maka perlu ada perhatian khusus untuk perawatannya. Yang perlu diperhatikan adalah tingkat pH normal daerah Miss V adalah sekitar 3,5 – 4,5 pH. Jika nilai pH kulit terganggu, maka pelindung alami pada kulit di daerah tersebut menjadi berkurang atau menjadi lemah, sehingga rentan terinfeksi kuman atau bakteri. Perawatan harian secara tepat akan membantu Anda menjaga Miss V tetap sehat. Berikut tipsnya :

 1. Treatment/perlakuan
Ketika membersihkan Miss V, tidak perlu menggosoknya terlalu kencang atau malah menggaruknya. Bersihkan dengan perlahan dan lembut, serta perhatikan arah gerakan tangan Anda ketika membersihkan. Sapukan tangan dari arah depan ke belakang. Cara ini berguna untuk mengurangi masuknya bakteri dari daerah anus ke area Miss V.
 2. Pemilihan bahan pakaian
Selalu pilih underwear yang berbahan dasar katun, karena dapat menyerap keringat dengan baik. Area pinggul sampai dengan pangkal paha merupakan daerah tertutup sepanjang hari yang dapat menyebabkan keluarnya keringat berlebih. Jika keringat tidak terserap dengan baik, maka area tersebut akan bertumbuh bakteri yang menyebabkan gatal-gatal dan iritasi. Pastikan area Miss V tetap kering dan gantilah celana dalam minimal 2 kali sehari. Perhatikan juga penggunaan pakaian bawahan (baik rok maupun celana). Terlalu sering menggunakan celana ketat tentu tidak baik untuk sirkulasi udara di area Miss V. Kenakanlah rok sesekali. Area Miss V akan terjaga dan Anda tentu akan terlihat lebih manis bukan?
 3. Penggunaan produk penunjang
     Pembalut
Secara umum, tidak ada anjuran khusus dalam hal penggunaan dan pemilihan pembalut. Gunakan sesuai kebutuhan, misalnya pada malam hari gunakanlah pembalut dengan ukuran ekstra panjang. Jika sedang menstruasi, setiap mengganti pembalut, gantilah juga celana dalam Anda. Tidak perlu menunggu ‘tembus’ dulu. Penggantian celana dalam akan membantu area Miss V tetap kering dari keringat.
     Pantyliners
Demikian juga untuk penggunaan pantyliners, tidak ada larangan jika Anda ingin menggunakannya. Namun yang perlu diperhatikan adalah tingkat alergi Miss V Anda terhadap sebuah produk pantyliners. Sedikit berbeda dengan penggunaan pembalut, penggunaan pantyliners sebaiknya diganti setiap kali setelah Buang Air Kecil (BAK). Untuk pencegahan alergi, sebaiknya tidak perlu menggunakan pantyliners setiap hari. Cukup gunakan pada hari-hari menjelang dan sesudah masa menstruasi Anda.
     Sabun
Jika ingin menggunakan sabun khusus area Miss V, sebaiknya pilih yang mengandung bahan herbal, misalnya sirih. Untuk membersihkan Miss V, sebetulnya menggunakan air yang mengalir saja sudah cukup, sehingga penggunaan sabun khusus untuk perawatan daerah vagina ini tidak perlu dipakai setiap hari. Untuk penggunaan sabun khusus daerah kelamin, bedakan penggunaannya dengan sabun badan. Kalaupun menggunakan sabun yang sama, pastikan sabun batang tersebut itu dibilas setelah digunakan. Hal ini untuk menghindari perpindahan bakteri dan kuman dari satu tempat ke tempat lainnya. Pemisahan sabun juga diperlukan untuk sabun cuci tangan setelah buang air besar (BAB). Tempatkan sabun ini di dalam botol dengan pompa selang.
 4. Tindakan khusus
Keputihan merupakan hal yang normal bagi perempuan, apalagi menjelang dan sesudah masa menstruasi. Jika terjadi keputihan, bisa jadi itu merupakan alergi dari produk penunjang yang digunakan. Namun jika keputihan tidak kunjung berhenti, lendir yang keluar berwarna gelap dan mulai berbau serta mulai timbul rasa nyeri di perut bagian bawah, dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Untuk perempuan yang sudah menikah, sisihkan waktu dan dana untuk pemeriksaan pap smear. Pemeriksaan ini berguna untuk deteksi gejala awal kanker mulut rahim atau kanker rahim. “Tidak perlu takut, karena pemeriksaan ini adalah salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan Miss V”, jelas Sri Rejeki, SST, MMKes, seorang dosen di STIKes Immanuel, Bandung. Berkonsultasilah dengan dokter jika ingin melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Intinya adalah selalu jaga kebersihan dan kesehatan tubuh Anda sendiri. Sama seperti halnya mandi, membersihkan dan merawat daerah vagina juga perlu dilakukan setiap hari. Tips lainnya untuk Anda, selalu sedia celana dalam dalam tas Anda sedang maupun tidak sedang menstruasi. Serta gunakan Pembalut dan Pantyliner yang bebas daur ulang dan bebas DIOKSIN.
Solusi Sehat Atasi Keputihan, Cegah Kanker Serviks dengan Natesh Sanitary Pads Klik Disini

Sumber: http://tipsmengatasikeputihan.com